13 Juli 2012

Pemerintah Riau Diminta Tanggap

0 Comments

TEMBILAHAN–Data yang terungkap dalam pertemuan kalangan Masyarakat Peduli AIDS membuktikan penyebaran penyakit mematikan ini sudah merambah ke lingkungan masyarakat berisiko rendah. Untuk mengatasi persoalan ini, mereka mengajak semua lapisan masyarakat termasuk pemerintah berperan aktif. Berdasarkan penjelasan Priyo Anggoro dari yayasan Siklus Pekanbaru Riau, fokus program terkait HIV/AIDS yang mereka lakukan selama ini terbatas pada kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti kalangan pekerja seks, kaum gay, dan pengguna narkotika jarum suntik. 

Sedangkan untuk kelompok masyarakat berisiko rendah seperti ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa belum terjamah. Berdasarkan data yang mereka miliki, untuk kasus Provinsi Riau, kurang lebih 25 persen yang positif AIDS adalah kaum ibu rumah tangga (IRT).

“Makanya, kita mencoba untuk mengajak semua pihak khususnya masyarakat untuk ikut menyosialisasikan agar hal ini dapat menjadi perhatian serius demi menghindari cepatnya penularan,” ujar Priyo.

Berdasarkan data dari LSM Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Inhil, mitra kerja Yayasan Siklus Pekanbaru, untuk Inhil sudah ditemukan 46 kasus AIDS. Dari jumlah itu, empat penderita adalah anak usia balita.

 Berbicara masalah AIDS, ditambahkan Priyo, ibarat penomena gunung es. Apa yang dtemukan hanya puncaknya saja. Dari perhitungan Internasional, dari 46 kasus yang ditemukan diindikasikan sebanyak 4.600 masyarakat lainnya berkemungkinan terjangkiti virus mematikan ini.

Dukungan
“Ini yang sangat menjadi kekhawatiran kami. Saat ini kami memang masih didukung pendanaan dari luar. Hanya saja, tentunya support pendanaan ini tidak ada jaminan untuk terus menerus. Makanya, sejak sekarang kita sudah mulai mempersiapkan suatu kekuatan yang ke depannya kita harapkan menjadi potensi yang lebih besar untuk memerangi HIV/AIDS yakni dari masyarakat sendiri dengan dukungan pemerintah setempat. Gerakan pemberantasan ini ke depannya diharapkan akan menjadi suatu gerakan bersama dan terstruktur,” ungkapnya.

Kepedulian Pemkab Inhil Memerangi HIV/AIDS dinilainya sangat lemah. Aktivis masyarakat pemerhati HIV/AIDS ini menilai sosialisasi dan pencegahan HIV/AIDS di Indragiri Hilir belum mendapatkan dukungan maksimal dari Pemkab. Padahal, angka penderita penyakit mematikan ini di Inhil cukup tinggi.
“Saya nilai pemerintah tidak ada kepedulian.

 Seharusnya, dengan ketersedian berbagai sumberdaya, upaya sosialiasi akan sangat mudah untuk dilakukan,” kritik Priyo ketika sempat dikomfrimasi di sela-sela kegiatan pertemuan antara Masyarakat Peduli AIDS (MPA) yang difasilitasi LSM Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Inhil dengan Yayasan Siklus Pekanbaru dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta stakeholder terkait, akhir pekan lalu di salah satu rumah makan di Kota Tembilahan

“Dari hasil analisa kita, sampai hari ini belum ada arahan dari SKPD terkait untuk melakukan kepedulian. Padahal, tidak perlu dialokasikan secara khusus, cukup dengan peran nyata dalam bentuk kepedulian,” ujarnya menyampaikan kekesalan. (ario)

Situs Berita Aktual Padang , Riau dan Kepri

0 Comments:

Posting Komentar