















14 Tim PON
Pastikan Ikut
PEKANBARU - Jelang
PON XVIII September mendatang, Pengurus Provinsi Persatuan Basket Seluruh
Indonesia Riau, akan melaksanakan tes iven Basket, 8-13 Mei 2012, di Hall A
Basket, Sport centre Rumbai. Tim yang akan turun pada tes iven nanti adalah tim
yang telah lolos prakualifikasi PON XVIII, yakni sebanyak 14 tim, 8 tim putra
dan 6 tim putri.
Hingga saat ini
sudah lima provinsi yang sudah menyatakan kesediaan untuk tampil pada tes iven
basket.
Lima
Provinsi tersebut diantaranya, DKI akan menurunkan putra dan putri, Jawa Barat
putri, Aceh Putra, Sumatra Barat Putra, dan Jambi putri. Panitia tes iven
Basuki Rahmanto, mengatakan, tes iven ini sangat bermanfaat bagi Riau sebagai
tuan rumah PON XVIII, untuk mempersiapkan dan memberikan pelajaran bagi panitia
pelaksana, baik di lapangan, akomodasi, transportasi dan yang lainnya. Selain
itu juga sekaligus untuk mencoba venue Basket di Hall A Sport centre Rumbai.
"Insya Allah, tes iven ini akan dilaksanakan pada Mei mendatang, dan tes iven ini untuk menguji venue, dan panpel. Selain itu juga untuk menguji kemampuan atlet-atlet kita dan melihat kekuatan lawan dari daerah lain, karena yang akan turun di tes iven hanya tim-tim yang lolos pra kualifikasi PON," terang Akang panggilan akrabnya.
Sementara untuk kesiapan tim Basket Riau sendiri, menurut wakil Sekretaris Perbasi Riau ini, baik putra maupun putri sudah siap tampil, dan sudah menjalani latihan rutin selama Pelatda.
"kita tidak memasang target untuk tes iven ini. Yang jelas anak-anak siap tampil di tes iven ini, " ungkap Basuki. Sebagaimana diketahui 12 provinsi sudah dinyatakan lolos PON baik putra maupun putri, provinsi tersebut diantaranya, untuk putra, Aceh, Kepri, Sumbar, DKI, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, Kalsel, Kaltim, dan Sulsel. Untuk putri, Sumut, Jambi, Sumsel, DKI, Jabar, jateng, DIY, Jatim, Papua, Kaltim dan Sulsel. (nur)
Pekanbaru Pastikan Juara Umum
PEKANBARU - Federasi
olahraga Karate Indonesia Kota Pekanbaru, dipastikan mempertahanakn gelar juara
umum, pada Kejuaraan Daerah Karate se-Provinsi Riau, 6-8 April 2012, di
Gelanggang Olahraga Tribuana, Pekanbaru.
Data yang diterima
Haluan Riau, dari panitia Kejurda di hari terakhir, Minggu (8/4), sampai pukul
21.00 WIB, hingga berita ini turunkan, Forki Pekanbaru berhasil meraih 16 emas,
17 Perak dan 33 perunggu. Meskipun pertandingan masih menyisakan 9 kelas lagi,
namun dipastikan Pekanbaru tidak akan mungkin dikejar daerah lain.
Sedangkan di posisi kedua Kampar, dengan torehan 12 emas,
14 Perak dan 16 Perunggu, posisi ketiga Pelalawan dengan 9 emas, 4 perak, dan
dua perunggu. Dilanjutkan dengan posisi keempat Siak dengan torehan 6 emas, 4
perak dan 6 perunggu. Di posisi kelima Bengkalis dengan torehan 5 emas, 4 perak
dan 11 perunggu.
Ketua Umum Forki Riau H Dheni Kurnia, saat dihubungi Haluan Riau mengatakan,
merasa bersyukur dengan telah terselenggaranya Kejurda Forki Riau, yang diikuti
600 Karateka se-Provinsi Riau.
"Alhamdulillah Kejurda berjalan dengan baik dan
lancar, dan diharapkan dari Kejurda ini akan melahirkan karateka yang akan
membela Riau diberbagai iven nasional maupun internasional, terutama menjelang
PON XVIII. Sebagaimana diketahui sebelumnya Kejurda ini juga sebagai ajang
untuk mencari karateka yang akan membela Riau," terang Ketua PWI Riau ini.
Dikatakan Dheni lagi, dari hasil pemantauan ini nanti akan langsung dipilih
karateka untuk mengukuti latihan bersama Forki Riau di Pelatda bagi tim senior
untuk PON XVIII.
Sebagaimana
diketahui Tim Kata Beregu Pekanbaru, yang diisi karateka non Pelatda, secara
menegejutkan mengalahkan tim Siak yang diisi atlet Pelatda PON Riau, dan
tentunya tim yang mengalahkan atlet Pelatda akan dipanggil masuk di Pelatda.
Sementara untuk Kadet dan Junior, bagi yang terpilih nantinya akan dipersiapkan
untuk mengikuti kejuaraan nasional junior pada bulan Juni mendatang. "Saya
berharap tim seleksi konsisten dengan pilihannya, dan kalau perlu Karateka yang
mengalahkan atlet Pelatda masuk di atlet 100 persen PON," jelas Dheni
lagi.***(Nurmadi)
Sedangkan di posisi kedua Kampar, dengan torehan 12 emas, 14 Perak dan 16 Perunggu, posisi ketiga Pelalawan dengan 9 emas, 4 perak, dan dua perunggu. Dilanjutkan dengan posisi keempat Siak dengan torehan 6 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Di posisi kelima Bengkalis dengan torehan 5 emas, 4 perak dan 11 perunggu.
Ketua Umum Forki Riau H Dheni Kurnia, saat dihubungi Haluan Riau mengatakan, merasa bersyukur dengan telah terselenggaranya Kejurda Forki Riau, yang diikuti 600 Karateka se-Provinsi Riau.
"Alhamdulillah Kejurda berjalan dengan baik dan lancar, dan diharapkan dari Kejurda ini akan melahirkan karateka yang akan membela Riau diberbagai iven nasional maupun internasional, terutama menjelang PON XVIII. Sebagaimana diketahui sebelumnya Kejurda ini juga sebagai ajang untuk mencari karateka yang akan membela Riau," terang Ketua PWI Riau ini. Dikatakan Dheni lagi, dari hasil pemantauan ini nanti akan langsung dipilih karateka untuk mengukuti latihan bersama Forki Riau di Pelatda bagi tim senior untuk PON XVIII.
Pekanbaru Langsung Sabet 4 Emas
PEKANBARU - Kejuaraan
Daerah Federasi Olahraga Karate Indonesia Riau, secara resmi dibuka Ketua Umum
Forki Riau H Dheni Kurnia, Jumat (6/4) di Gelanggang Olahraga Tribuana,
Pekanbaru.
Kejurda Forki
diikuti 12 Pengcab Forki se-Riau, dan mempertandingkan 58 kelas, dari usia dini
sampai Senior. Dalam sambutannya, Dheni Kurnia, berharap dari Kejurda ini akan
lahir Karate-karateka Riau yang akan mampu membela Riau baik ditingkat Junior
maupun Senior. Apalagi Riau dalam waktu dekat ini akan menjadi tuan rumah PON
XVIII.
"Saya berharap dari kejurda ini akan lahir Karateka
yang handal dan juga sebagai ajang pencarian bibit Karateka Riau ke depan,
apalagi kita akan menjadi tuan rumah PON. Karateka yang berprestasi di Kejurda
ini maka akan bisa masuk di Pelatda PON Riau," terangnya.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan pertandingan. Tuan rumah Forki
Pekanbaru berhasil meraih empat medali emas. Torehan empat medali emas ini
tentunya akan menjadi modal bagi Forki Pekanbaru untuk mempertahankan juara
umum. Sebagaimana diketahui pada tahun 2011 yang lalu Pekanbaru berhasil meraih
juara umum.
Sementara untuk pertandingan perdana Forki Siak berhasil
meraih dua emas, dan Kampar satu emas. Empat emas Pekanbaru dipersembahkan Dodi
F dari Kata Pra Pemula Putra, Andriza (Kata Pemula), Aryo (Kata Kadet) dan
Febri Ananda (kata Yunior).
Sedangkan dua emas SIak diraih Angel (kata Usia Dini) dan Samuel yang juga
atlet Pelatda PON Riau di kelas Senior. Untuk Kampar satu emas dipersembahkan
karateka Pelatda, Rorita Mayasari yang turun di kelas putri Senior.
Sekretaris Umum Forki Pekanbaru, Sukri Julius, menyambut
baik dengan hasil yang diraih karateka Pekanbaru, dan target untuk
mempertahankan juara umum diharapkan bisa tercapai. "Di hari pertama
kita berhasil meraih empat medali emas, dan mudah-mudahan akan disusul karateka
lainnya sehingga kita bisa mempertahankan juara umum," terang Sukri.
Untuk Sabtu (7/4) ini kembali akan dipertandingkan seluruh kelas Kumite mulai
dan usia dini sampai Kadet Putra dan Putri.***
"Saya berharap dari kejurda ini akan lahir Karateka yang handal dan juga sebagai ajang pencarian bibit Karateka Riau ke depan, apalagi kita akan menjadi tuan rumah PON. Karateka yang berprestasi di Kejurda ini maka akan bisa masuk di Pelatda PON Riau," terangnya.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan pertandingan. Tuan rumah Forki Pekanbaru berhasil meraih empat medali emas. Torehan empat medali emas ini tentunya akan menjadi modal bagi Forki Pekanbaru untuk mempertahankan juara umum. Sebagaimana diketahui pada tahun 2011 yang lalu Pekanbaru berhasil meraih juara umum.
Sementara untuk pertandingan perdana Forki Siak berhasil meraih dua emas, dan Kampar satu emas. Empat emas Pekanbaru dipersembahkan Dodi F dari Kata Pra Pemula Putra, Andriza (Kata Pemula), Aryo (Kata Kadet) dan Febri Ananda (kata Yunior).
Sedangkan dua emas SIak diraih Angel (kata Usia Dini) dan Samuel yang juga atlet Pelatda PON Riau di kelas Senior. Untuk Kampar satu emas dipersembahkan karateka Pelatda, Rorita Mayasari yang turun di kelas putri Senior.
Sekretaris Umum Forki Pekanbaru, Sukri Julius, menyambut baik dengan hasil yang diraih karateka Pekanbaru, dan target untuk mempertahankan juara umum diharapkan bisa tercapai. "Di hari pertama kita berhasil meraih empat medali emas, dan mudah-mudahan akan disusul karateka lainnya sehingga kita bisa mempertahankan juara umum," terang Sukri.
Untuk Sabtu (7/4) ini kembali akan dipertandingkan seluruh kelas Kumite mulai dan usia dini sampai Kadet Putra dan Putri.***
Dana Rp100 Miliar dari Menpora Cair
JAKARTA - Pemerintah
melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga menyuntikkan dana sebesar Rp100 miliar
buat Riau terkait penyelenggaraan PON XVIII. Karena masih kurang, Riau
t"Anggaran dari Menpora Rp100 miliar diharapkan bisa digunakan
sebaik-baiknya. Untuk tiga cabang olahraga tambahan itu, karena kurang dari
lima provinsi belum bisa bicara. Sampai sekarang belum bisa mengatakan tunggu
hasil pendaftaran Kamis baru diputuskan," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga,
Andi Mallarangeng, seperti dikutip dari detik.com, Selasa (3/4).
Bertempat di kantor Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Selasa (3/4), Menpora menggelar pertemuan untuk membahas pembiayaan PON XVIII. Hadir juga dalam rapat tersebut Deputi Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto dan ketua harian PB. PON, Syamsul Rizal. Dari pertemun tersebut, pemerintah secara resmi telah mencairkan dana sebesar Rp100 miliar untuk kebutuhan penyelenggaraan PON di Riau. Sementara itu, ketua harian PB. PON Syamsul Rizal menyatakan, dana tersebut masih kurang, karena total dana yang dibutuhkan sebesar Rp760 miliar.
Bertempat di kantor Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Selasa (3/4), Menpora menggelar pertemuan untuk membahas pembiayaan PON XVIII. Hadir juga dalam rapat tersebut Deputi Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto dan ketua harian PB. PON, Syamsul Rizal. Dari pertemun tersebut, pemerintah secara resmi telah mencairkan dana sebesar Rp100 miliar untuk kebutuhan penyelenggaraan PON di Riau. Sementara itu, ketua harian PB. PON Syamsul Rizal menyatakan, dana tersebut masih kurang, karena total dana yang dibutuhkan sebesar Rp760 miliar.
"Untuk pendanaan Menpora menjanjikan Rp 150 miliar. Baru cair Rp100 miliar, total kebutuhan Rp760 miliar untuk penyelenggaraan dan akomodasi. Artinya kurang sekitar Rp700 miliar,'' papar Syamsul. Lebih lanjut, Syamsul mengatakan dengan adanya kekurangan dana tersebut, pihaknya segera memaksimalkan pihak ketiga, yakni sponsor.
"Kami akan maksimalkan sponsor. Tinggal sekitar 20 persen kekuarangan. Karena kami punya tabungan Rp500 miliar dari APBD," tukas dia.(dtc/pep)erus mencari dana untuk menutupinya.
Syamsuar: Saya tidak Tahu Berapa Jumlahnya
PEKANBARU - Pembayaran kompensasi Riau kepada KONI
Bali untuk bisa mendapat I Gede Siman, dibenarkan Sekretaris Persatuan Renang
Seluruh Indonesia Riau, Syamsuar. Menurut Syamsuar kepada Haluan Riau, Senin
(2/4) di sekretariat KONI Riau, dirinya memang sudah mendengar adanya
kompensasi yang diminta KONI Bali, namun dirinya tidak mengetahui berapa
jumlahnya.
"Saya
memang sudah mendengar adanya permintaan kompensasi itu, tetapi saya tidak tahu
berapa besar yang diminta, karena saya tidak mengikuti langsung, dan yang lebih
tahu Ketua Umum pak Said Mukri," terang Syamsuar. Dijelaskan Syamsuar,
pemberian kompensasi tersebut sudah biasa dilakukan dan bukan Riau saja yang
memberikan, provinsi lain juga pernah memberikan kompensasi sesuai permintaan
dari daerah masing-masing.
"Sepengetahuan saya provinsi lain juga melakukannya. Jadi tidak ada
masalah kita membayar kompensasi. Banyak daerah lain yang juga membayar atlet
yang bukan dari daerahnya dan mengambil dari daerah lain," terangnya lagi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada sidang Arbitrase kedua KONI Bali
bersedia melepaskan I Gede Siman, tetapi dengan syarat Riau memberikan
kompensasi. Dari informasi yang diterima Haluan Riau kompensasi yang diminta
KONI Bali sebesar Rp250 Juta. Kompensasi ini juga terbilang sangat besar,
karena Bali bukanlah yang membina I Gede tetapi Riau yang membina I Gede hingga
menjadi atlet terbaik dan andalan Indonesia.
Seperti yang pernah diungkapkan Pelatih Renang Nasional
Albert C Susanto, KONI Bali seharusnya berterima kasih kepada Riau karena telah
membina putra Bali untuk menjadi atlet yang terkenal dan menjadi andalam
timnas. Dan biasanya permintaan kompensasi hanya Rp50 juta tidak sampai Rp250 juta.
Selain itu seharusnya Riau juga harus berani melanjutkan sidang tanpa harus
mengikuti kemauan KONI Bali yang meminta Kompensasi. Selain itu, dana
kompensasi itu harus dipertanggungjawabkan. Dari mana dana sebesar itu diambil?
Kalau memakai dana rakyat harus diketahui publik.
"Sepengetahuan saya provinsi lain juga melakukannya. Jadi tidak ada masalah kita membayar kompensasi. Banyak daerah lain yang juga membayar atlet yang bukan dari daerahnya dan mengambil dari daerah lain," terangnya lagi. Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada sidang Arbitrase kedua KONI Bali bersedia melepaskan I Gede Siman, tetapi dengan syarat Riau memberikan kompensasi. Dari informasi yang diterima Haluan Riau kompensasi yang diminta KONI Bali sebesar Rp250 Juta. Kompensasi ini juga terbilang sangat besar, karena Bali bukanlah yang membina I Gede tetapi Riau yang membina I Gede hingga menjadi atlet terbaik dan andalan Indonesia.
Seperti yang pernah diungkapkan Pelatih Renang Nasional Albert C Susanto, KONI Bali seharusnya berterima kasih kepada Riau karena telah membina putra Bali untuk menjadi atlet yang terkenal dan menjadi andalam timnas. Dan biasanya permintaan kompensasi hanya Rp50 juta tidak sampai Rp250 juta. Selain itu seharusnya Riau juga harus berani melanjutkan sidang tanpa harus mengikuti kemauan KONI Bali yang meminta Kompensasi. Selain itu, dana kompensasi itu harus dipertanggungjawabkan. Dari mana dana sebesar itu diambil? Kalau memakai dana rakyat harus diketahui publik.
0 Comments:
Posting Komentar