PANGKALAN KERINCI-Dinilai sejalan dengan program
Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah pusat
menyatakan dukungan penuh terhadap program Teknopolitan yang dicanangkan Pemkab
Pelalawan.
Dukungan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta
Rajjasa dan Menteri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta, Selasa (10/4) dalam
acara Workshop 'Penguatan sistem investasi untuk mendukung industri hilir
kelapa sawit dalam rangka implementasi program MP3EI koridor Sumatera, di
Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Dalam kesempatan tersebut, Hatta Rajjasa mengatakan keberanian Pemkab
Pelalawan mencanangkan program teknopolitan akan menjadi lompatan besar bagi
daerah ini. Soalnya, jika selama ini Riau lebih mengandalkan aset sumber daya
alam, maka kedepan dengan perkembangan teknologi, maka produk apapun yang
dihasilkan akan lebih menarik untuk dipasarkan.
"Karena
disini akan dicanangkan teknopolitan, maka ini akan menjadi lompatan besar bagi
Pelalawan untuk menawarkan hasil teknologi menjadi lebih menarik. Untuk
mendukung ini semua, kita punya 7 lembaga non Kementerian yang siap
membantu," ucapnya usai menandatangani prasasti peresmian pencanangan
teknopolitan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Hatta juga menekankan pentingnya inovasi
pembangunan untuk mendapatkan niai tambah sebuah produk. Dengan teknologi, maka
inovasi tersebut akan lebih mudah dilakukan. Dengan begitu, maka kemandirian
bangsa dapat dicapai dalam waktu singkat.
"Investasi teknologi ini memang amat penting. Begitu juga
teknopolitan melalui inovasi akan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar.
Jika semuanya tercapai, maka kita akan lebih mandiri. Dengan begitu, maka
target kita di tahun 2014 nanti, sudah tidak boleh lagi mengekspor hasil
mineral yang mentah," ucapnya.
Janji Untuk Provinsi Riau
Menyinggung
program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor
Sumatera yang mulai dicanangkan sejak tahun 2011 lalu, Hatta mengatakan akan
menelan dana sekitar Rp500 triliun. Provinsi Riau sebagai salah satu daerah
yang dipersiapkan untuk program MP3EI ini, telah ditetapkan sebagai daerah
pengembangan industri kluster sawit.
Untuk itu pula, Hatta berjanji meningkatkan dana pembangunan
infrastruktur di Riau, guna terjaminnya percepatan program MP3EI ini.
"Kenapa MP3EI ini menjadi penting dan koridor Sumatera menjadi sangat
potensial? Ini tidak terlepas dari tujuan akhirnya untuk terus
meningkatkan income per capita masyarakat Indonesia. Bayangkan saja, tahun 201i
kita sudah canangkan program MP3EI koridor Sumatera ini dengan nilai mendekati
Rp500 triliun, tepatnya Rp489 triliun.
Dalam kesempatan
pres confrence, ketika Haluan Riau mempertanyakan kekhawatiran masyarakat
bahwa MP3EI bisa saja dijadikan 'dagangan politik', mengingat Hatta
Rajasa sedang mempersiapkan diri menuju kursi RI-1, Hatta mengatakan program
MP3EI merupakan hasil pemikiran seluruh stake holder se-Indonesia.
Soalnya, dalam merancang program ini, seluruh pihak dan unsur masyarakat
dilibatkan. Bahkan, untuk program MP3EI koridor, seluruh kepala daerah dilibatkan
dan menjadi ketua dari masing-masing koridor. Begitu juga dengan pergantian
pucuk pimpinan pada 2014 mendatang, yang dikhawatirkan akan membuat program
MP3EI bisa mandeg jika Hatta tidak berhasil menggantikan posisi SBY, Hatta
mengatakan sangat yakin program ini akan dilanjutkan pemerintah yang akan
datang. "Saya kok sangat yakin bahwa siapapun pemimpin Indonesia di masa
yang akan datang, Insya Allah akan melanjutkan program ini. Soalnya, MP3EI ini
sudah disusun berdasarkan potensi nasional," ucapnya. (dis)
0 Comments:
Posting Komentar