15 September 2012

Husna Ciptakan Sejarah Emas

1 Comments

PEKANBARU RIAU -Karateka Asmaul Husna menciptakan sejarah di Pekan Olahraga Nasional XVIII. Ia menjadi orang pertama yang mampu meraih emas bagi kontingen Provinsi Riau sejak cabor karate dipertandingkan di PON VIII 1973 di Jakarta.

Berdasarkan catatan dari Wikipedia, PON pertama kali dilaksanakan 9-12 September 1948 di Surakarta. Namun baru di PON VIII 1973 di Jakarta, cabang karate mulai dipertandingkan. Dengan demikian, hampir 29 tahun Riau harus puasa meraih emas di PON.

Baru di PON XVIII 2012, di bawah pimpinan H Dheni Kurnia, Federasi Karate Do Indonesia (Forki) Riau mampu meraih emas melalui karateka andalannya, Asmaul Husna.

"Husna memang sudah diprediksi bisa meraih emas di nomor kumite +68 kg putri. Hal itu sudah terlihat sejak dia berhasil meraih emas di Kejurnas Piala Maesa 2012 dengan menumbangkan dua orang karateka Pelatnas," ujar Dheni.

Dheni pun bersyukur Husna menjadi orang pertama yang mencetak sejarah bagi Riau sebagai karateka pertama peraih emas bagi Bumi Lancang Kuning. Ia berharap emas bisa menjadi tradisi bagi Riau di setiap PON berikutnya.

Bagi Husna, menjadi pencetak sejarah untuk Riau merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Apalagi emas diraihnya dengan mengalahkan karateka Pelatnas, Wiwi Pertiwi dari Sulawesi Selatan dengan skor telak 6-3. Pertemuannya dengan Wiwi merupakan partai ulangan saat final Piala Maesa 2012 lalu. Saat itu, Husna juga berhasil mengalahkan Wiwi dan merebut emas Kejurnas.

"Saya bangga menjadi pencetak sejarah bagi Riau. Ini tentu merupakan sebuah kejutan bagi saya. Sebelumnya saya tidak tahu akan hal itu. Mudah-mudahan Riau bisa terus mendulang emas," kata Husna ketika diberitahu bahwa dirinya adalah pencetak sejarah bagi Riau.

Pelatnas
Selain mencetak sejarah, karateka kelahiran 5 Juni 1993 itu juga berhasil menggapai cita-citanya masuk Pelatnas. Hal itu disampaikan Ketua Umum Forki, Hendardji Soepandji yang menyaksikan laga final dan sekaligus melakukan pengalungan medali kemarin.

"Husna memang akan kita masukkan ke Pelatnas untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan Asia Tenggara pada akhir September mendatang. Hal itu sesuai dengan kebijakan KONI dimana peraih emas PON akan langsung masuk Pelatnas. Setelah PON, Husna diberi waktu istirahat 10 hari dan kemudian masuk pelatnas," terangnya.
Ditambahkan Hendardji, jika Husna tampil maksimal di Kejuaraan Asia di Thailand, Husna kembali akan mendapat kesempatan untuk memperkuat timnas di ajang Kejuaraan Dunia Karate, yang akan di gelar di Prancis, 1 Oktober 2012 mendatang.

Hendardji secara khusus menyanjung Husna karena mampu mengalahkan dua atlet Pelatnas sekaligus di PON kali ini. Di semifinal, Husna mengandaskan Kadek Suwandewi dari Bali dengan skor 4-1. Puncaknya di final, Husna mengalahkan penguasa Pelatnas kelas +68 kg putri selama ini yakni Wiwi Pertiwi.

"Husna sekarang adalah karateka terbaik di kelas +68 kg putri. Sudah dua kali dia mampu mengalahkan Wiwi Pertiwi. Sekarang saatnya, dia kita panggil masuk Pelatnas. Apalagi dia masih muda dan memiliki kesempatan panjang," kata Hendardji.

Dibandingkan dua atlet Pelatnas di kelas +68 kg putri, Husna memang yang paling muda. Husna saat ini baru berumur 19 tahun. Bandingkan dengan Wiwi yang sudah 26 tahun atau Kadek yang sudah 27 tahun.(pep/nur)

Situs Berita Aktual Padang , Riau dan Kepri

1 Comments:

Agen BBM mengatakan...

Wahhh bagus dong kemajuan negh buat riau

Posting Komentar